MASA MUDA MASA PALING INDAH
Oleh: Paulus Winarto*
Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.
- King Solomon
Seorang pemuda miskin saban hari hanya duduk di atas sebuah jembatan sambil memperhatikan seorang nelayan yang sedang memancing ikan. Ketika pemuda tersebut melihat ikan-ikan hasil tangkapan dalam keranjang ia berkata, “Ah, seandainya saya memiliki ikan sebanyak itu, tentu hidup saya tidak akan seperti ini lagi. Hidup saya akan berubah menjadi lebih baik karena saya bisa menjual ikan-ikan tersebut untuk membeli pakaian dan makanan.”
Suatu ketika, seorang nelayan meminta tolong pemuda ini untuk menjaga tali pancingannya. “Anak muda, saya harus pergi sebentar ke ujung jalan itu. Ada sesuatau yang harus saya lakukan. Maukah engkau menolong saya untuk menjaga tali pancing ini? Tentu saya akan memberikan sejumlah ikan hasil pancingannya kepadamu sebagai imbalannya,” kata nelayan itu.
Dengan senang hati, pemuda miskin ini menerima tawaran tersebut. Tidak lama kemudian ikan mulai mengggigit tali pancing yang dipegangnya. Ia sangat senang. Tanpa terasa selama hampir 2 jam itu, ia telah mendapatkan lebih dari sepuluh ekor ikan. Ia tersenyum lebar dan tampak begitu menikmati pekerjaannya.
Setelah sang nelayan kembali, pemuda miskin ini menyerahkan tali pancingnya beserta ikan dalam keranjang. “Anak muda, ambillah semua ikan itu. Engkau berhak memperolehnya karena engkau telah bekerja,” kata sang nelayan sembari menyerahkan keranjang berisi ikan-ikan tersebut.
Ketika si pemuda miskin ini hendak beranjak pergi, sang nelayan berujar, “Anak muda, engkau masih sangat muda. Energimu masih sangat banyak dan engkau tampak sehat bugar. Aku ingin memberikan sedikit nasihat bagimu. Jangan pernah menghabiskan waktumu untuk berkhayal dan berharap akan mendapatkan sesuatu tanpa bekerja. Sibukkanlah dirimu, lemparkan tali pancing yang engkau miliki dan wujudkan impianmu.” Pemuda miskin ini hanya bisa terdiam dan menyadari kekeliruan yang selama ini ia lakukan.
Masa muda adalah masa yang sangat indah untuk berkarya. Mengapa? Karena fisik kita masih sangat mendukung. Alangkah sayangnya jika masa muda hanya kita isi dengan beragam kegiatan tidak berguna. Masa muda adalah kesempatan untuk mulai menabur. Betapa sayangnya jika di usia tua, kita baru mulai bekerja keras.
Selagi muda, temukan potensi dirimu. Galilah hal-hal apa saja yang paling kamu sukai dan kamu paling efektif jika melakukannya. Kamu juga bisa berdoa kepada Tuhan dan minta kepada-Nya untuk menunjukkan pada dirimu apa sesungguhnya talenta atau potensi dirimu.
Jika kamu sudah menemukannya, bangun impianmu berdasarkan potensi dirimu itu. Misalnya, saya sendiri menyadari kalau salah satu potensi diri saya adalah menulis. Saya kemudian mengambil komitmen untuk terus menulis artikel dan buku-buku pengembangan diri. Setiap tahun saya bertekad untuk menerbitkan minimal satu buku. Saya sangat percaya, salah satu cara bersyukur atas talenta yang telah diberikan Tuhan adalah dengan cara terus mengembangkannya dan menjadikannya berkat bagi hidup orang lain.
Selanjutnya, kamu harus bertindak dengan fokus yang tepat dan bertekun dalam usahamu dalam mencapai impian. Jalan menuju puncak memang tidak selalu mulus, namun Tuhan selalu ada besertamu. Kalau kamu menyadari semuanya itu, kamu akan lebih tangguh dan tidak mudah putus asa sebab kamu tahu hidupmu berharga dan biarlah melalui hidup serta karyamu nama-Nya semakin dimuliakan.
0 komentar:
Posting Komentar