Dua orang ibu tinggal di dekat pelabuhan. Setiap pagi mereka menyiapkan minuman hangat untuk para nelayan yang pulang melaut. Sebagai gantinya, mereka akan diberi beberapa ikan hasil tangkapan. Ibu yang pertama selalu berterima kasih setiap kali diberi ikan kecil maupun besar. Lain halnya dengan ibu kedua. Ia selalu panik jika diberi ikan besar. Katanya, "Maaf, bolehkah saya minta yang kecil saja?" Suatu saat, karena bingung melihat kebiasaan temannya itu, ibu pertama bertanya, "Mengapa engkau selalu menolak ikan besar?" Ibu itu menjawab, "Karena saya tak punya wajan yang cukup besar untuk memasaknya." Ibu pertama tak dapat menahan tawanya, "Bukankan engkau bisa memakai pisau dan memotong-motongnya?"
Setiap saat kita dihadapkan pada hal-hal kecil dan besar, bahkan sangat besar; hal-hal yang menyenangkan, juga yang tidak. Paulus bersaksi bagaimana Tuhan tetap berkarya dalam kekurangan maupun kelimpahan hidupnya, dan memampukannya melewati itu semua.
Kita harus menghargai hal-hal kecil. Namun, kita juga jangan menolak hal "besar" yang Tuhan percayakan hanya karena hal itu terlalu besar dan hati kita tidak cukup luas atau iman kita terlalu kecil. Bukan saatnya lagi memilih-milih tanggung jawab. Yakinlah bahwa segala perkara, besar sekalipun, dapat kita tanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepada kita.
HAL KECIL DAN BESAR DAPAT KITA TANGGUNG DALAM DIA YANG MEMBERI KEKUATAN KEPADA KITA
0 komentar:
Posting Komentar