Tidak ada segala sesuatu hal yang mustahil jika Tuhan telah berkehendak. Inilah yang dirasakan keluarga dari Ibu Lina Lim, ketika sang anak yang berusia 2,5 tahun terjatuh dari lantai dua dan mengalami kondisi kritis. Kekhawatiran dan ketakutan atas kondisi sang anak, dijawab oleh mukjizat dari Tuhan.
Disuatu sore, sang anak tercinta bernama Pamela sedang bermain ketika sang ibu meninggalkan dirinyanya diruang televisi bersama sang ayah untuk mengangkat jemuran. Karena asyik menonton, sanga ayah tidak memperhatikan Pamela yang sedang bermain. Seketika sang ayah dikejutkan oleh bunyi suara benturan yang keras. Ternyata Pamela sudah terka
par di lantai dasar dari ketinggian lantai dua.
par di lantai dasar dari ketinggian lantai dua.
Seketika itupula sang ayah berteriak, ibu Lina pun segera berlari kebawah untuk melihat kondisi Pamela yang telah tergeletak dan tidak bergerak. Pamela masih hidup namun pucat dan mengalami situasi kritis. Segera Pamela dibawa ke rumah sakit. Pamela pun segera di bawa ke UGD. Ternyata sang dokter mendiagnosa bahwa Pamela mengalami pendarahan otak akibat benturan yang sangat hebat dibelakan kepalanya.
Keadaan Pamela masih belum membaik. Bahkan tim kedokteran akan mengoperasinya agar kondisi kesehatannya segera pulih. Sang ibu dan keluarga segera berdoa menunggu proses operasi yang sedang dijalani sang anak. Hanya sekitar dua jam. Operasi selesai dan sang dokter mengutarakan bahwa kemauan hidup Pamela yang besar menyelamatkannya dari hal yang tidak diinginkan.
“Pertama memang saya sih berpikir ‘kemauan’. Namun jika bukan dari atas (Tuhan) ya bagaimana.. Kalau sampai dia bilang kejadian ini dahsyat dan jangan sampai terulang lagi, ya kita pasti semua tahu bahwa itu adalah pekerjaan Tuhan,” ungkap sang ibu.
Namun usai operasi, kepala Pamela membesar layaknya seorang anak yang mengidap penyakit hydrocepalus. Sang dokter pun memberikan penjelasan bahwa ketika mengoperasi kepala Pamela, dokter harus membersihkan cairan-cairan yang ada di kepala Pamela. Membedah kulit kepala bahkan mengebor sebanyak tiga lobang di kepala untuk memasukan selang guna membuang cairan. Dokter pun memberikan kepastian bahwa kepala Pamela akan mengecil dengan sendirinya.
Seiring berjalnnya waktu, kondisi kesehatan Pamela berangsur pulih. Dokter yang merawatnya pun memberitahukan bahwa Pamela menunjukan kondisi yang terus meningkat. Dan dapat diperbolehkan pulang. Pamela pun harus beradaptasi kembali dengan pemulihan tubuhnya. Beberapa hari dirinya harus terjatuh ketika berjalan.
Kedua orang tuapun ikut membantu proses Pamela untuk berjalan kembali. Namun tidak lagi, Pamela segera pulih total. Dapat bergerak dan berlari-lari seperti sedia kala. “Saya mengucap syukur kepada Tuhan Yesus karena Dia yang menyembuhkan anak saya. Sampai saat ini dari dua setengah tahun hingga 17 tahun, jadi selama 15 tahun sudah hingga saat ini Dia (Tuhan) terus memberkati,: ungkap sang Ayah.
Kini setelah 15 tahun, Pamela tumbuh menjadi gadis yang periang, berprestasi di sekolah dan yang terpenting adalah hidup dengan normal tanpa adanya kekhawatiran terhadap riwayat masa lalu. “Aku sangat bersyukur banget pada Tuhan karena Tuhan udah baek banget sama ku. Dia itu nyembuhin aku sampe total, dari kejadian yang kritis kalau aku jatuh dari lantai dua terus koma, kan biasanya gak selamat, tapi Tuhan nyembuhin aku total. Terus kalo dulu orang bilang aku bakal cacat atau ada gangguan fisik. Buktinya sekarang itu gak ada,” ujar Pamela.
Ucapan syukur dan perasaan bahagia atas mukjizat Tuhan pun diungkapkan juga oleh Ibu Lina. “Saya berterima kasih sekali bahwa Pamela itu boleh hidup dengan normal, tidak kurang suatu apapun, dia boleh belajar dengan baik, berprestasi, bergaul bersama-sama dengan temannya juga baik. Saya mengucap syukur sekali karena Tuhan Yesus itu sangat baik sekali.” Tutup ibu Lina Lim.
Sumber Kesaksian: jawaban.com
0 komentar:
Posting Komentar